Compressor screew
OVERHOLE COMPRESSOR screew
Prinsip kerja Screw Air Compressor
- Kompresor udara jenis
ini menggunakan 2 Screw yang berputar dalam ruang screw yang disebutAir
End (3) . Putaran 2 komponen screw ini akan
menyebabkan hisapan pada Intake Valve (/unloader) dan menghasilkan udara bertekanan
pada lubang keluaran (discharge)
-Udara bertekanan memasuki Separator Tank, yang berfungsi memisahkan oli dan udara, sehingga udara bertekanan yang
-Oil dengan temperature tinggi yang tertampung dalam dasar tabung separator bergeraka menuju air filter housing unit. Unit ini terdiri dari Oil Filter () yang berfungsi memisahkan kotoran dan unit manifold, yang berfungsi mengatur distribusi oil menuju dan dari Air Coller . Ada beberapa type coller, yaitu Liquid coller dan air coller. Flow rate proses diatas menggunakan model Air Coller, yaitu udara dibagian bawah radiator dihembus paksa dengan menggunakan Fan !!, melalui sirip-sirip coller unit, dan membawa panas oil ke udara bebas melalui prinsip heat transfer. Mekanisme ini mirip dengan prinsip kerja Condesor Udara pada system pendingin dan Radiator mobil.
-Udara bertekanan memasuki Separator Tank, yang berfungsi memisahkan oli dan udara, sehingga udara bertekanan yang
-Oil dengan temperature tinggi yang tertampung dalam dasar tabung separator bergeraka menuju air filter housing unit. Unit ini terdiri dari Oil Filter () yang berfungsi memisahkan kotoran dan unit manifold, yang berfungsi mengatur distribusi oil menuju dan dari Air Coller . Ada beberapa type coller, yaitu Liquid coller dan air coller. Flow rate proses diatas menggunakan model Air Coller, yaitu udara dibagian bawah radiator dihembus paksa dengan menggunakan Fan !!, melalui sirip-sirip coller unit, dan membawa panas oil ke udara bebas melalui prinsip heat transfer. Mekanisme ini mirip dengan prinsip kerja Condesor Udara pada system pendingin dan Radiator mobil.
System yang tidak
kalah vital yaitu pelumasan pada bearing screw. Kebetulan dalam flow diagram
tidak terlihat,
untuk melumasi bearing screw. System ini memiliki pengaruh sangat besar
terhadap kasus Over Heating atau Over Themperature pada Screw Compressor.
Penyebab Terjadinya Over Heating
1. Sirkulasi udara dalam ruang kompresor tidak baik,
sehingga (ambient)suhu dalam ruang tinggi. Ruang kompresor harus di
desain sedemikian rupa sehingga udara panas dari fan coller memiliki
jalur khusus keluar (ducting) dan udara luar bisa leluasa masuk lewat
ducting yang sudah di pasang air filter , sehingga meminimalkan debu
atau kotoran dari luar ruang untuk masuk kedalam. Partikel debu ini
dapat terhisap oleh coller fan dan menyumbat sirip – sirip cooler unit.
Kondisi ini menyebabkan pendinginan oil tidak optimal.
2. Oil sudah melewati Jam Kerja Normal.
Kondisi
ini yang biasa terjadi, oil yang seharusnya diganti tapi tidak
dilakukan. Oil yang melebihi Life time nya akan menyebabkan penurunan
kualitas oil yang diikuti penurunan fungsi oil itu sendiri sebagai media
pendingin dan pelumas. Ada 2 jenis oil yang ada di pasaran, yaitu Jenis
Syntetic dan Jenis Mineral.
Jenis
Syntetic : Harga Relatif lebih mahal, Life timenya ± 5000 – 6000 hours.
Lebih tahan bekerja dalam suhu ekstrem dengan volume yang lebih rendah
dibanding oil mineral.
Jenis Mineral : Harga lebih murah, Life timenya ± 2000 hours. Tidak diperuntukkan bekerja pada suhu ekstrem ( > 100 0C
) secara terus menerus, karena akan menyebabkan kerusakan pada
komponen. Dari pengalaman dilapangan, membuktikan oil jenis ini dapat
menembus separator foam, dan ikut terbawa sirkulasi udara. Sehingga
harus rutin dilakukan pengecekan level oil dan segera lakukan penambahan
oil jika diperlukan. Dalam pemakaian jangka panjang, oil ini akan lebih
tinggi biayanya dibanding pemakaian oil syntetic.
3. Separator Oil tersumbat.
Ini akan menyebabkan terhambatnya aliran udara keluar, sehingga tekanan
dan temperature dalam separtor tank naik. Penggantian rutin antara 4000
– 6000 hours.
4. Pembuangan panas pada Coller Unit terhambat. Ada
2 Jenis coller yang biasa dipakai, yaitu menggunakan cooler fan ( air
coller ), dan menggunakan pendingin air ( water cooler ).
Pada jenis air coller,
hambatan transfer panas ini biasanya disebabkan kotoran atau debu yang
melekat pada sirip radiator. Cleaning rutin disarankan dilakukan pada
10.000 – 15.000 hours.
Pada jenis Liquid coller,
hambatan pendinginan biasanya disebabkan oleh adanya lapisan kerak.
Sistem ini biasa digunakan dalam Generator Set ( Genset ). Liquid yang
digunakan merupakan cairan khusus yaitu radiator coolant, jika tidak ada
disarankan menggunakan air mineral yang bebas dari kandungan
kapur/calsium. Cleaning rutin disarankan dilakukan pada 10.000 hours.
5. Filter oil tersumbat kotoran.
Idealnya, setiap penggantian oil juga diikuti oleh penggantian Filter.
Cleaning Filter oil tidak disarankan, karena spare parts ini tidak
didesain untuk di cleaning atau di re-kondisi.
6. Mekanisme Distribusi dalam Oil Filter Housing Unit tidak berfungsi
Jika
dibongkar, blok ini terdiri dari beberapa katup yang gerakannya
menggunakan mekanisme pegas. Jika mekanisme ini tidak berfungsi,
distribusi oil menuju radiator akan terhambat. Efeknya oil tidak
melewati proses pendinginan dan langsung masuk ke ruang screw. Untuk
mengetahui masalah ini cukup mudah. Mesin dalam kondisi off, Buka selang
Fleksible in dan out radiator, jika oil yang keluar dari radiator
sangat sedikit, bisa dipastikan mekanisme dalam unit ini bermasalah.
Atau anda juga melakukan pengecekan dalam kondisi mesin running. Gunakan
Thermo couple. Bandingkan temperature di body luar ruang screw, pipa
antara separator tank dan Filter oil, dan pipa oil masuk ke radiator.
Jika pipa masuk radiator temperaturnya jauh lebih rendah, berarti
distribusi oil menuju radiator terhambat. Bisa dipastikan Oil Filter Housing Unit bermasalah. ( tapi terlebih dahulu pastikan Filter Oil telah diganti )
|
Efek Over Heating
Yang dimaksud dengan over Heating yaitu, Temperature Kerja System kompressor melebihi 100 0C.
Ini sudah tanda-tanda bahaya. Engineering harus melakukan pengecekan.
Jika terlambat, temperature oil yang tinggi dapat menurunkan kualitas
oil sebagai pelumas.
Masalah yang timbul berikutnya :
1. System pelumasan pada Bearing Screw tidak maksimal, ini akan menyebabkan kerusakan pada bearing.
2.
Kerusakan Bearing akan berdampak pada putaran screw yang tidak stabil
dan tidak center. Benturan antar Screw akan menyebabkan cacat screw. Ini
menyebabkan efisiensi tekanan angin yang dihasilkan menurun.
3.
Putaran screw yang tidak center berpotensi menimbulkan gesekan pada
dinding ruang screw, meskipun masalah over heating sudah teratasi,
masalah ini menyebabkan efisiensi tekanan udara akan berkurang.
4.
Gesekan material komponen dalam ruang screw menghasilkan serbuk besi
yang akan terbawa oleh oil. Ini akan menyumbat Filter Oil, jika tidak
terdeteksi, volume oil yang kembali masuk kedalam ruang screw dan system
pelumasan bearing akan berkurang. Bisa anda bayangkan jika
komponen-komponen ini berputar dengan level oil dibawah standard.
Kerusakan akan terjadi pada semua komponen dalam unit ruang screw (Air End)
tlfn=082111368881
tlfn=082111368881
No comments:
Post a Comment